Saat ini di desa terdapat berbagai sistem aplikasi pendataan (Prodeskel, SDGs Desa, SIK-NG, dst), tetapi kualitas dan merata, sebagaimana disampaikan pada peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-92 pada 28 Oktober 2020. Presiden menekankan pentingnya membangun Indonesia dari pinggiran, termasuk dari desa, pulau terdepan, hingga perbatasan. Namun, dalam praktiknya, desa masih sering menjadi objek dalam pengelolaan dan pemanfaatan data, bukan sebagai subjek yang aktif dalam pengelolaannya.
Berbagai data dikumpulkan di desa, tetapi kualitas, standar data, serta konektivitasnya masih perlu mendapat perhatian serius. Jika tidak dikelola dengan baik, hal ini dapat menyebabkan inefisiensikapasitas sumber daya dan berpotensi menimbulkan inkonsistensi data. Berdasarkan temuan Bappenas dalam Pendampingan SDI Desa tahun 2020, salah satu permasalahan utama adalah terbatasnya kapabilitas statistik desa. Sumber daya manusia (SDM) di pemerintah desa dalam hal pengelolaan dan literasi data masih relatif rendah dan membutuhkan peningkatan keterampilankapabilitas